XtGem Forum catalog

AZMIRZA PERSONAL MOBILE BLOG

BerandaBlogProfile
KUNTAU SENI BELADIRI SUKU BANJAR - AZMIRZA MOBILE BLOG v5.0 20/05/24

NEWS UP TO DATE:

Source: Google news
Source: CNN

ASSALAMU,ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH SELAMAT DATANG DI AZMIRZA PERSONAL MOBILE BLOG v5.0 SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

PANTUN BUDAYA


Padat tembaga jangan dituang
Kalau dituang melepuh jari
Adat lembaga jangan dibuang
Kalau dibuang binasa negeri
Lebat kayu pantang ditebang
Sudah berbuah lalu berdaun
Adat Melayu pantang dibuang
Sudah pusaka turun-temurun

SALAM SANTUN DAN SALAM BUDAYA

BROWSER INFO:

Anda Menggunakan Perangkat : Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)
Dengan IP :3.147.86.154
Berasal Dari Negara :

Sudilah kiranya Tuan tinggalkan jejak di Buku Tamu sebagai Awal pengikat tali Silaturrahmi

BLOG ARTICLE

KUNTAU SENI BELADIRI SUKU BANJAR

KUNTAU SENI BELADIRI SUKU BANJAR

KUNTAU SENI BELADIRI SUKU BANJAR
Akulturasi budaya Banjar yang bercorak Kemelayuan dengan seni bela diri asal Tiongkok, melahirkan jurus-jurus mematikan dalam Kuntau atau ada juga yang menyebut dengan kuntau. Dari maknanya, kuntaw atau kuntau itu berasal dua kata yakni kun yang berarti jadi, dan tau membawa maksud isyarat. Suku Melayu Banjar , Kalimantan Selatan memiliki seni Tradisi Bakuntau (Ber Kuntau) yang telah menjadi tradisi turun temurun hingga saat ini. Di sana juga ada perguruan kuntau yang rutin menggelar latihan di setiap kampung. Dilansir dari mediakalimantan. Kamis 11 Januari 2017, dalam salah satu riwayat menyebutkan, tradisi ini bermula dari peperangan melawan penjajah Belanda. Namun kini, tampilan Bakuntau sebagai seni bela diri telah berkembang mengikut arus perubahan zaman. Nah , untuk menghidupkan kembali tradisi Bakuntaw atau bakuntau atau Berkuntau itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Banjarmasin di Jalan Brigjen Haji Hasan Basry menggelar seni pertunjukan bertajuk “Membawa Langkah Menjunjung Adat” yang dibawakan Sanggar Seni Ading Bastari asal Kebupatian Tapin. Sedangkan, tradisi kuntau atau bakuntau yang kental dengan budaya Banjar Hulu disuguhkan Perkumpulan Kuntau Jasa Datu Macan Kumbang Haruyan, Hulu Sungai Tengah (HST) di Balairung Sari Taman Budaya Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Sabtu (25/2/2017) malam. Agar tradisi bakuntau ini tak hilang ditelan zaman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, HM Yusuf Effendi berharap lewat pentas seni pertunjukan ini bisa lebih memperkenalkan tradisi kuntau agar mendunia. “Tradisi olahraga bela diri khas Banjar ini harus tetap terjaga. Bahkan, bisa dibangkitkan menjadi cabang olahraga yang mendunia, seperti pencak silat,” ucap Yusuf Effendi didampingi Kepala UPTD Taman Budaya Kalimantan Slatan, Fahrurrazi. Seirama dengan itu, Fahrurrazi mengatakan bela diri kuntau memiliki karakteristik tersendiri, dengan aspek kebugaran. “Dalam raga yang sehat ada jiwa yang sehat,” ujar Fachrurrazi. Terkait guru Kuntau, ia mengakui saat ini terbilang langka dan sulit dicari, terutama guru-guru yang berkualitas serta memiliki nilai kejiwaan yang terkandung dalam seni bela diri Banjar. “Kami juga mencari sampai ke Banua Anam,” tutur mantan atlet catur nasional ini. Fahrurrazi mengatakan kuntau tradisional Banjar memiliki nilai terkandung antara yang baik dan kurang baik. “Silat modern dan kuntau akan dijadikan warisan budaya dunia,” kata pria yang hobi catur ini. Sedangkan, Yusuf menambahkan untuk mengangkat kembali budaya kuntau, tentu perlu sebuah kajian mendalam dari sisi keilmiahannya. “Saat ini masih diinventarisir budaya-budaya kuntau yang ada di semua daerah. Termasuk, di setiap kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan ini tentu memiliki guru kuntau yang mumpuni Kuntau Banjar , Perak (Malaysia) Pada awal tahun 1963 bertempat di Kampong Changkat Rambai, Kampong Gajah, Perak merupakan tempat gelanggang generasi ke 4 Seni Silat Kuntau Banjar. Di anggotai seramai 25 orang pelatih dari kalangan keturunan Banjar dan termasuk seorang pelatih yang berketurunan Jawa menyertai bernama Kang Baya iaitu nama panggilan beliau pada ketika itu. Pelatih yang paling muda ketika itu adalah seorang kanak-kanak yang berusia sembilan tahun iaitu Mohamad.Samsi Bin Amri yang juga di kenali dengan panggilan Amat oleh para pelatih yang kebanyakannya sudah mencapai usia ke 20an. Guru silat utama di gelanggang tersebut ialah Haji Ramli Bin Adol dan beliau telah dibantu oleh Emoh Bin Hamid yang merupakan biras kepada beliau dan datuk sebelah ibu kepada pelatih kecil yang bernama Amat. Di bawah dua buah sinaran lampu gasoline maka bergelanggang lah para pelatih hampir setiap malam mempelajari Seni Silat Kuntau Banjar kecuali hari khamis malam jumaat. Walaupun usia masih hingusan namun Amat ada lah seorang pelatih yang mudah menerima segala tunjuk ajar dalam ilmu persilatan, hinggakan guru silat Haji Ramli yang memang terkenal garang bak harimau berantai ketika mengajar di dalam gelanggang mampu tersenyum lalu beliau menggelarkan si Amat sebagai si Pandikar Cilik Kampong Changkat Rambai. Guru silat Adol yang berhijrah dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia ke Malaya pada awal tahun 1900 ketika itu dan menetap di Kampong Changkat Bayas bersebelahan dengan Kampong Changkat Rambai, Kampong Gajah, Perak. Beliau merupakan bapa kepada guru silat Haji Ramli dan beliau lah orang yang membawa warisan Seni Silat Kuntau Banjar ini dari benua Kalimantan ke Tanah Melayu pada ketika itu. Menurut riwayat yang pernah diceritakan oleh Emoh Bin Hamid kepada cucunya Mohamad.Samsi Bin Amri, guru silat Adol berpawatakan tinggi lampai sederhana tegap, berkulit putih, bermisai tebal, gemar memakai songkok jenis tarbus berwarna merah, tutur kata lemah lembut, penyabar, sering tersenyum ketika mengajar silat, kalau dibandingkan dengan anak beliau iaitu guru silat Haji Ramli yang bersikap panas baran, ibarat langit dengan bumi. Pada peringkat awalnya Seni Silat Kuntau Banjar hanya diajar kepada saudara mara yang terdekat sahaja untuk pertahanan diri dan akhirnya mendapat sambutan dan berkembang di kalangan masyarakat Banjar di kedua buah kampung tersebut. Selain guru silat Haji Ramli Bin Adol, Seni Silat Kuntau Banjar juga telah melahirkan beberapa orang guru silat pewaris iaitu Emoh Bin Hamid, Haji Asa'ari, Haji Ahmad Ringkai, Kang Baya dan pewaris terakhir ialah Mohamad Samsi Bin Amri. Source : MediaKalimantan
Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
MENU NAVIGASI
Download Lagu Melayu BanjarJavaScript CodeOld Browser Collections
Link 4Link 5Link 6

OFFICIAL PARTNER :

Kesultanan Banjar (Official Website)

PARTNER LINK /FACEBOOK GROUP:

  • Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Group)
  • Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Fanpage)
  • Lembaga Adat Kerajaan Poelaoe Laoet
  • Zuriyat Gusti Kacil Dan Bubuhan Banjar Bangka
  • Kerajaan Inderagiri Riau
  • Pusaka Nusantara(Official)
  • Jejak Rekam (Media Online Banua)
  • CONTACT ME :

    Call Me via Phone or Whatsapp
    Sms Me

    SOCIAL MEDIA

    My FacebookMy TwitterMy InstagramMy Youtube Channel
    Follow @aziezmirza
    JADWAL WAKTU SHALAT
    MASUKKAN NAMA KOTA :



    JEJAK PENDAPAT

    Bagaimanakah Menurut anda tentang Blog ini ?


    TOTAL KUNJUNGAN:

    Hari ini :12952 Orang

    AZMIRZA EL-BANJARY™
    ALL RIGHTS RESERVED
    COPYRIGHTS©2007

    Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Group)