Old school Easter eggs.

AZMIRZA PERSONAL MOBILE BLOG

BerandaBlogProfile
Alexander Hare Raja Maluka - AZMIRZA MOBILE BLOG v5.0 20/05/24

NEWS UP TO DATE:

Source: Google news
Source: CNN

ASSALAMU,ALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH SELAMAT DATANG DI AZMIRZA PERSONAL MOBILE BLOG v5.0 SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA

PANTUN BUDAYA


Padat tembaga jangan dituang
Kalau dituang melepuh jari
Adat lembaga jangan dibuang
Kalau dibuang binasa negeri
Lebat kayu pantang ditebang
Sudah berbuah lalu berdaun
Adat Melayu pantang dibuang
Sudah pusaka turun-temurun

SALAM SANTUN DAN SALAM BUDAYA

BROWSER INFO:

Anda Menggunakan Perangkat : Mozilla/5.0 AppleWebKit/537.36 (KHTML, like Gecko; compatible; ClaudeBot/1.0; +claudebot@anthropic.com)
Dengan IP :18.216.110.157
Berasal Dari Negara : United States

Sudilah kiranya Tuan tinggalkan jejak di Buku Tamu sebagai Awal pengikat tali Silaturrahmi

BLOG ARTICLE

Alexander Hare Raja Maluka

Alexander Hare  Raja Maluka
ALEXANDER HARE RAJA MALUKA Alexander Hare yang mendapat mandat dari Raffles sempat menjadi raja sebentar di sebuah wilayah bernama Maluka, di Kalimantan Selatan (Indonesia) Ada Malaka, ada Maluku, ada juga Maluka. Pada masa kolonial, seperti dicatat buku Geneeskundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indie (1863), Maluka adalah sebuah distrik (kecamatan atau kewedanaan) di Kalimantan Selatan. Saat Thomas Stanford Raffles berkuasa di Hindia Belanda atas nama Inggris, Maluka bahkan sempat dianggap kerajaan. "Kerajaan" ini dipimpin oleh seseorang bernama Alexander Hare. Menurut F. Pridmore dalam Asian Territories (1962), “Maluka adalah negara kecil yang didirikan pada 1812 oleh Alexander Hare, dalam wilayah Kesultanan Banjar yang lebih tua yaitu Kesultanan Banjarmasin, di Kalimantan Selatan. Kerajaan ini eksis hingga tahun 1818 ketika Hare (sang pendiri) diusir Belanda.” Hare adalah orang Inggris. Sebelum bercokol di Maluka, ia merupakan pegawai maskapai dagang Inggris East India Company (EIC). Menurut D.J.M. Tate dalam The European Conquest (1971), dia lahir antara tahun 1780-1885 sebagai anak tertua seorang pembuat jam yang cukup mapan di London. Hare memulai karirnya dengan menjadi juru tulis perusahaan dagang (EIC) di Lisabon, Portugis. Setelah itu, dia pergi ke Kalkuta lalu Malaka, tempat dia membangun bisnisnya pada 1807. Di sana, setahun kemudian, dia berkenalan dengan Thomas Stanford Raffles. Perkenalan itu kemudian menjadi perkoncoan yang mengantarkan Hare tiba di Kalimantan Selatan. Ketika Raffles menjabat Letnan Gubernur Jenderal di Indonesia, Hare diangkat jadi Resident Commissioner Inggris di sana pada 1812-1816. Menurut buku terbitan Departemen Penerangan RI, Republik Indonesia Kalimantan, “Alexander Hare ke Banjarmasin dan meminta kepada Sultan sebuah tanah yang dijadikan miliknya yaitu jang melingkungi Maluka, Liang Anggang, Kurau dan Pulau Lamai.” Permintaan dikabulkan. Jadilah Hare raja kecil di Maluka. Saat itu, jumlah perempuan Eropa di kawasan Asia minim, Maka, banyak laki-laki Eropa di Asia seenaknya kawin dengan perempuan Asia. Hanya segelintir dari laki-laki itu menikahi perempuan-perempuan Asia yang mereka tiduri. Katika Hare dipindahkan ke Kalkuta, dia bertemu dengan budak perempuan yang masih berumur 14 tahun. “Dia kawini gadis penari 14 tahun bernama Dishta sebelum lebih lanjut berlayar ke timur,” tulis Tim Hannigan dalam Raffles and the British Invasion of Java (2012). Menurut Rosihan Anwar dalam Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Volume 1 (2004), Dishta tadinya adalah seorang penari dari kumpulan penari dan penyanyi yang memberi hiburan pada pesta raja-raja, yang dibelinya dengan harga mahal. Ketika Hare menjadi resident-commissioner di Kalimantan Selatan, Hare mendapat restu dari Raffles untuk “mendeportasi penjahat dan gelandangan dari Jawa ke lahan pedesaan milik Tuan (Hare) itu dekat Banjarmasin.” Demikian yang ditulis Bernard Vlekke dalam Nusantara: Sejarah Indonesia (2008). Menurut J. U. Lontaan dalam Menjelajah Kalimantan (1985), dari Raffles, Hare mendapat “bantuan 4.000 orang tenaga dari tahanan. Mereka dipekerjakan sebagai petani kopi, petani lada, petani sayur-mayur dan lain sebagainya. Di antara mereka terdapat juga orang-orang pandai kayu.” Selain itu, dari Sultan Banjar, Hare dapat 200 budak untuk membuka daerah yang dikuasakan pada Hare. “Dari sejumlah budak tersebut, minat Hare terutama tertuju kepada budak-budak perempuan yang berasal dari berbagai etnis di nusantara,” tulis Rosihan. Ada Moskina dari tanah Bugis, Sarinten Jagolan dari Sunda, Mariatim dari Timor, Kodarmina dari Papua. Dari luar nusantara, Hare tak mau ketinggalan. Selain Dishta dari India, Hare punya Marona dari Basuto, Afrika Selatan juga Nyo An dari Kanton, Tiongkok. Meski main gila sana-sini, Dishta tetap menjadi perempuan yang paling disayangi Hare. “Hampir berusia 40 tahun dan memberikan beberapa anak kepada Hare namun masih tetap elok rupawan. Dishtalah yang memilih budak perempuan mana yang malam itu akan melayani kebutuhan (birahi) Tuan mereka,” tulis Rosihan. Di kutip dari pelbagai sumber
Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE
MENU NAVIGASI
Download Lagu Melayu BanjarJavaScript CodeOld Browser Collections
Link 4Link 5Link 6

OFFICIAL PARTNER :

Kesultanan Banjar (Official Website)

PARTNER LINK /FACEBOOK GROUP:

  • Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Group)
  • Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Fanpage)
  • Lembaga Adat Kerajaan Poelaoe Laoet
  • Zuriyat Gusti Kacil Dan Bubuhan Banjar Bangka
  • Kerajaan Inderagiri Riau
  • Pusaka Nusantara(Official)
  • Jejak Rekam (Media Online Banua)
  • CONTACT ME :

    Call Me via Phone or Whatsapp
    Sms Me

    SOCIAL MEDIA

    My FacebookMy TwitterMy InstagramMy Youtube Channel
    Follow @aziezmirza
    JADWAL WAKTU SHALAT
    MASUKKAN NAMA KOTA :



    JEJAK PENDAPAT

    Bagaimanakah Menurut anda tentang Blog ini ?


    TOTAL KUNJUNGAN:

    Hari ini :12957 Orang

    AZMIRZA EL-BANJARY™
    ALL RIGHTS RESERVED
    COPYRIGHTS©2007

    Mahligai Kesultanan Melayu Banjar (Group)