Mistery Gunung Pamaton (Kerajaan Ghaib Di Kalimantan Selatan)
GUNUNG PAMATON
(Kerajaan Ghaib Di Kalimantan Selatan)
Gunung Pamaton diketahui ada 2 nama yaitu Pamaton dan Pamuatan.
Gunung Pamaton adalah sebuah gunung di Kecamatan Karang Intan Kebupatian Banjar, Kalimantan Selatan. Di gunung ini pernah terjadi peristiwa Perang Banjar (1859-1905).
Gunung Pamaton disebut sebagai tanda batas wilayah Kesultanan Banjar dengan wilayah kekuasaan Belanda, dalam kontrak perjanjian Kesultanan Banjar dengan pihak Belanda tanggal 04 mei 1826 ( 26 Ramadhan 1241).
Gunung Pamaton juga disebut dalam surat wasiat Sultan Adam Al Watsyiqu Billah yang dibuat pada hari isnain, 12 shafar 1259, yaitu batas wilayah yang diberikan kepada Pangeran Hidayatullah (Sultan Hidaytullah II)
Disebutkan bahwa digunung Pamaton terdapat pintu masuk kedunia Ghaib yang diberi nama pintu Gerbang Kerajaan Pamaton tempat Yang Mulia Sri Paduka Maharaja Suryanata bertakhta. Diketahui kerajaan Pamaton adalah pusat kerajaan ghaib di Kalimantan Selatan ( Kerajaan Banjar ). Sejak zaman dahulu hingga sekarang gunung Pamaton dijadikan tempat Semadi,tirakat atau bertapa oleh siapa pun yang ingin mencari harta, ilmu dan kesaktian atau kedikdayaan, hanya orang yang dikehendaki atau Dzuriyyat yang mendapat Redha dari Allah SWT yang dapat melihat kerajaan ghaib ini. Berdasarkan cerita orang -orang yang pernah masuk kerajaan Ghaib ini, kehidupan di Pamaton sangat modern dan ramai sekali.
Yang Mulia Sri Paduka Maharaja Suryanata adalah seorang yg bertahta di Kerajaan Banjar pada abad XIV masehi. beliau mempunyai 2 orang putera yaitu Pangeran Surya Gangga Wangsa dan Pangeran Surya Wangsa. Pada suatu hari Yang Mulia Maharaja Suryanata bersama Permaisuri Puteri Junjung Buih mengadakan kerasmin (acara keramaian ) luar biasa serta menjamu semua pejabat kerajaan dan masyarakat. Tatkala semua orang sedang asyik dan ramai, tiba -tiba Yang Mulia Maharaja Suryanata berbicara pada rakyat Negeri Banjar, bahwa baginda akan kembali pulang ketempat asalnya (khayangan) dan memberi petuah -petuah untuk dilaksanakan sepeninggalnya nanti agar rakyat Negeri Banjar selalu tenteram, damai dan sejahtera. setelah berbicara dengan sekejap ghaiblah Baginda beserta Permaisuri ketika itu umur baginda kira -kira 50 tahun.
Seorang Raja akan diangkat harus melalui upacara Bedudus dengan air yang diambil dari sumber mata air yang diambil diantaranya dari Candi Agung Amuntai, Batu Tiring, Candi Laras dan Gunung Pamaton.
To be Continued ..............
Created at 2018-05-21 16:41
Back to posts
UNDER MAINTENANCE